Kesempatan melakukan sesuatu yang disukai ibu dalam suasana nyaman tanpa rengekan anak atau suami, office duty call, dan pekerjaan rumah tangga, meski hanya satu atau dua jam, diyakini dapat mengembalikan kesegaran dan semangat para ibu dalam mengemban tugas mulianya. Me Time! Entah itu dilakukan sendiri, bersama teman atau sahabat, waktu bagi diri sendiri (me time) diyakini mampu memberikan energi baru bagi para ibu ketika kembali kepada rutinitasnya.
Apa
yang Anda lakukan saat “me time”?...
Sekedar kumpul-kumpul dengan teman atau sahabat, membaca novel, mematikan
ponsel lalu pergi ke tempat yang tenang sendirian, atau melakukan aktivitas
yang sama sekali berbeda dari keseharian ?
Setiap ibu memiliki pilihan kegiatan favoritnya masing-masing untuk
mengisi “me time”. Berikut ini, jenis-jenis ibu berdasarkan
pilihan me time favoritnya. Anda
termasuk yang mana?...
1. Ibu Petualang
Ibu jenis ini termasuk yang paling cihui soal me time. Dia betul-betul bertualang dan
menikmati adrenalin rush dalam me time nya ! Bisa jadi ibu petualang akan pergi ke
tempat-tempat yang jauh dan menantang sendirian! Atau bersama teman dan sahabat
yang sejiwa. Naik gunung, menyelam, berselancar, atau bahkan panjat
tebing. Petualangan sang ibu dalam me time nya juga kadang diwujudkan
dengan mengikuti seminar atau workshop yang
unik dan jarang diminati orang umum terutama ibu-ibu. Beberapa juga suka menjadi relawan dalam
kegiatan sosial kemanusiaan, untuk melupakan sejenak rutinitas mengasuh anak
dan mengurus rumah tangga, sekaligus merasa bermanfaat bagi sesama. Ibu
petualang cenderung melakukan sesuatu yang menantang dalam bentuk yang berbeda
dengan tantangan keseharian, sekalipun tugas-tugas mereka sudah cukup
menantang. Dalam bentuk lain, ibu
petualang suka mencoba hal-hal baru untuk me
time nya, seperti mencoba pergi seharian dengan kendaraan umum sementara
dalam keseharian mereka biasa menyetir sendiri.
Bagi ibu petualang, kenikmatan melakukan hal-hal baru dapat menciptakan
semangat baru.
2. Ibu Metropolis
Kalau Anda ibu pekerja kantoran di kota besar, selalu didera kemacetan lalu
lintas serta rutinitas pekerjaan yang melelahkan namun menjemukan, lalu pulang
ke rumah masih digelayuti tugas domestik, nah.... barangkali inilah jenis Ibu
Metropolis. Jenis ibu ini haus hiburan dan menyukai me time dengan hang out
di kafe atau tempat hiburan alias meeting
point yang dekat dengan kantor bersama teman atau sahabat. Banyak juga Ibu Metropolis yang suka
berkaraoke, untuk membebaskan diri sejenak dari stress. Ibu Metropolis
biasanya dandanannya keren, modis, dan segar.
Mau tau apa yang diobrolin ibu-ibu ini kalau lagi ngumpul? Ya seputar
penampilan dan pernik perniknya. Mungkin mereka sesekali ngobrol soal anak atau
keluarga, tapi kemudian topik tersebut akan cepat dilibas oleh jenis krim
pelembab terbaru atau model sepatu yang sedang happening.
3. Ibu Super Sibuk
Saking sibuknya, Ibu jenis ini suka menunda-nunda me time! Ibu jenis ini sering
dikejar-kejar deadline yang tidak ada
habisnya. Sibuk abis. Tuntutan profesi. Maka, Ibu Super Sibuk memilih hal-hal yang
praktis dalam me time nya. Kadang hanya dengan menikmati 1 jam kelas
yoga, atau setengah jam mendengarkan musik favorit dengan earphone sambil bersenandung, bisa menjadi me time yang sangat berarti bagi Ibu Super Sibuk. Ibu jenis ini akan sering memanfaatkan momen
kontemplasi sebagai me time. Berbeda dengan Ibu Metropolis yang suka me time dengan teman atau sahabat, Ibu
Super Sibuk cenderung lebih suka me time
benar benar sendirian dan menikmati kesendirian walau hanya sejenak.
4. Ibu Posessif
Ibu Posesif punya kecenderungan rasa memiliki yang agak
terlalu berlebihan terhadap keluarga (suami dan anak-anaknya). Selain ketakutan
anak-anak akan menjadi kurang baik jika tidak dalam pengawasan ibu, ibu posesif
sering tidak percaya -bahkan kepada suaminya sendiri- bahwa ketika anak-anak tidak bersama ibu
mereka akan baik-baik saja bersama ayahnya atau nenek kakeknya. Ibu jenis ini
biasanya memilih kegiatan me time
yang tidak jauh-jauh dari keluarganya. Paling-paling jalan ke mall dekat-dekat rumah, dan perginya pun
tidak lama-lama. Pergi arisan di lingkungan kompleks rumah pun bisa menjadi me time yang seru buat ibu macam ini. Sebelum pergi, Ibu Posessif selalu memastikan
bahwa anak-anaknya akan baik-baik saja selama ditinggal, dengan menitipkan
begitu banyak pesan yang harus dipatuhi.
Pokoknya rempong dah.... Sebagai
kompensasi dari jarak yang dekat dalam bepergian untuk me time, kompensasinya
sang ibu jenis ini jadi lebih sering frekuensi me time nya. Yang jelas, orang yang dititipi anaknya pasti bakal
sering pusing oleh kerempongan ibu jenis ini ketika meninggalkan anak-anaknya
untuk me time! Seringkali bahkan Ibu
Posessif masih kebayang anaknya saat sedang me
time... haduh posesisf banget yaaa.....
5. Ibu Bonding
Ibu macam ini punya rasa keterikatan yang tinggi dengan
suami dan anak-anaknya. Namun, berbeda
dengan Ibu Posessif, Ibu Bonding cenderung lebih realistis
sehingga tidak sampai terlalu kuatir terhadap anak-anaknya jika harus
kehilangan waktu kebersamaan. Ibu Bonding selalu memikirkan cara-cara
cerdas menjalin kebersamaan dan menjaga keterikatan dengan sang buah hati. Bahkan saat sedang melakukan kegiatan me time- nya, Ibu Bonding masih sempat
menyisakan sedikit ruang di otak dan hatinya untuk kepentingan bonding with her children. Biasanya, pulang dari me time Ibu Bonding
suka bawa oleh-oleh buat anak-anak atau suaminya. Misalnya pergi ngemall atau belanja barang-barang unik. Ibu Bonding cenderung memilih kegiatan me time yang aman sekaligus bisa sambil
membelikan kejutan-kejutan buat keluarganya.
6. Ibu Realistis
Ibu jenis ini sangat sadar bahwa ketika kepalanya mulai cenut
cenut, pikirannya tak lagi fokus, dan pekerjaannya cenderung kacau balau,
berarti butuh me time! Sesibuk apapun, Ibu Realistis akan mencari
jeda waktu untuk menyingkir sejenak dari rutinitas dan pergi ke dunia nyaman
untuk menikmati waktu bagi dirinya sendiri.
Duduk santai sambil menyeruput secangkir teh chamomile bisa menjadi pilihan cepatnya. Ibu Realistis bisa melakukan kegiatan
nyamannya di tengah keramaian dan hiruk pikuk sekitar. Ia yakin bahwa kebutuhannya
tidak sama dengan orang lain, dan dia punya cara sendiri yang realistis untuk
memenuhinya. Ibu Realistis bahkan bisa
melakukan me time bersama
pasangannya, untuk sejenak melupakan urusan tetek bengek anak dan rumah
tangga. Ngobrol berdua dengan pasangan tentang
hal-hal tak pernah terpikirkan sambil menikmati secangkir coklat panas bisa
dilakukan Ibu Realistis untuk memupuk rasa nyaman. Setelah itu, Ibu akan
kembali semangat dan lebih hidup.
Sebenarnya,
masih ada beberapa jenis Ibu lagi yang sempat terpikir di benak saya. Tapi,
nanti tulisan ini akan jadi kepanjangan deh.
Jadi, kira-kira itulah jenis-jenis ibu berdasarkan pilihan favorit me
time nya. Tulisan ini saya buat
berdasarkan pengamatan terhadap lingkungan sekitar belaka, tidak
berdasarkan teori tertentu apalagi dalil-dalil psikologi. Bener-bener cuma nyalurin
iseng aja. Karena daripada saya gatal-gatal karena tidak menulis, lebih baik
disalurkan. Sebagai penutup: harap
maklum ya.... Piiis
**Juga dapat dibaca di www.kompasiana.com/novi.ardiani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar